Harga Minyak Dunia Naik Usai Keputusan Produksi OPEC+

Selasa, 07 Oktober 2025 | 10:00:56 WIB
Harga Minyak Dunia Naik Usai Keputusan Produksi OPEC+

JAKARTA - Pergerakan harga minyak dunia kembali menunjukkan tren positif pada awal pekan ini, setelah keputusan penting dari kelompok produsen minyak global OPEC+ yang menetapkan kenaikan produksi lebih rendah dari perkiraan pasar.

Langkah ini memberi sinyal bahwa pasokan tambahan tidak akan membanjiri pasar dalam waktu dekat, sehingga mendukung penguatan harga meski permintaan global masih menghadapi tantangan.

Pada perdagangan Senin, 6 Oktober 2025, harga minyak mentah Brent ditutup naik 94 sen atau sekitar 1,46% menjadi USD 65,47 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) asal Amerika Serikat menguat 81 sen atau 1,33%, menembus level USD 61,69 per barel.

Kenaikan harga ini terjadi setelah keputusan OPEC+ untuk menambah produksi pada November hanya sebesar 137.000 barel per hari, angka yang identik dengan kenaikan pada Oktober lalu. Keputusan tersebut lebih kecil dari ekspektasi pasar yang sebelumnya memperkirakan peningkatan produksi yang lebih besar.

Produksi OPEC+ Lebih Rendah dari Ekspektasi Pasar

Keputusan OPEC+ dianggap strategis karena meredam kekhawatiran akan kelebihan pasokan minyak global. Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates, menjelaskan bahwa volume minyak yang benar-benar masuk ke pasar kemungkinan lebih sedikit daripada yang diumumkan secara resmi.

“Pasar menilai jumlah minyak yang benar-benar masuk ke pasar jauh lebih sedikit daripada yang diumumkan, mengingat beberapa anggota OPEC+ sudah berproduksi di kapasitas penuh,” ujar Lipow.

Langkah hati-hati dari OPEC+ ini dilakukan di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi global yang belum stabil. Di satu sisi, Rusia mendorong kenaikan produksi moderat sebesar 137.000 barel per hari untuk menjaga stabilitas harga. Namun di sisi lain, Arab Saudi sempat mengusulkan kenaikan yang lebih agresif hingga empat kali lipat demi memperluas pangsa pasar global.

Akhirnya, kompromi diambil: kenaikan terbatas dengan pertimbangan menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan agar harga tidak tertekan.

Pasokan Global dan Situasi Kilang Rusia Jadi Sorotan

Kenaikan produksi OPEC+ juga bertepatan dengan meningkatnya ekspor dari Venezuela serta kembalinya aliran minyak Kurdi melalui Turki. Selain itu, sebagian pasokan minyak Timur Tengah untuk pengiriman November masih belum terjual, sehingga pasar memperkirakan penambahan suplai tidak akan terlalu besar.

Tamas Varga, analis dari PVM Oil Associates, menyebut bahwa Arab Saudi mempertahankan harga jual resmi (Official Selling Price/OSP) untuk minyak jenis Arab Light di pasar Asia tanpa perubahan.

“Keputusan Saudi mempertahankan harga di tengah ekspektasi kenaikan menunjukkan upaya menjaga keseimbangan pasar, terutama setelah pasokan minyak Timur Tengah meningkat dan premi harga turun ke level terendah dalam 22 bulan,” jelas Varga.

Sementara itu, peristiwa di Rusia turut memberi dampak terhadap persepsi pasar. Salah satu kilang terbesar di negara tersebut, Kilang Kirishi, harus menghentikan operasi unit pengolahan utama setelah serangan drone memicu kebakaran besar pada 4 Oktober. Dua sumber industri menyebut pemulihan kilang itu bisa memakan waktu hingga satu bulan. Gangguan pasokan dari Rusia ini menjadi faktor tambahan yang menahan potensi penurunan harga minyak.

Musim Perawatan Kilang dan Permintaan Global

Selain faktor pasokan, analis memperkirakan musim perawatan kilang di kawasan Timur Tengah dapat membantu menjaga keseimbangan harga dalam jangka pendek. Kegiatan perawatan kilang yang biasa dilakukan menjelang akhir tahun membuat pasokan minyak mentah ke pasar sedikit berkurang.

Namun, di sisi lain, permintaan global yang masih lemah terutama di kuartal IV-2025 menjadi kendala bagi kenaikan harga yang lebih signifikan. Data terbaru dari Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat meningkat lebih tinggi dari perkiraan pada pekan yang berakhir 26 September.

Kenaikan stok tersebut terjadi seiring dengan melemahnya aktivitas kilang serta permintaan bahan bakar di AS. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun pasokan dikontrol ketat, sisi konsumsi belum menunjukkan pemulihan yang kuat.

Prospek Pasar dan Sentimen Ekonomi Global

Chris Beauchamp, Kepala Analis Pasar di IG Group, menilai bahwa pergerakan harga minyak selanjutnya akan sangat bergantung pada dinamika ekonomi global, khususnya pertumbuhan ekonomi AS.

“Jika produksi meningkat lebih stabil, penurunan harga minyak bisa terkendali. Saat ini banyak bergantung pada apakah ekonomi AS dapat kembali tumbuh sepanjang sisa 2025 hingga 2026, yang akan sangat membantu permintaan,” ujarnya.

Bagi investor, situasi ini menciptakan kombinasi antara peluang dan kehati-hatian. Di satu sisi, keputusan OPEC+ yang lebih konservatif memperkuat kepercayaan bahwa harga minyak tidak akan jatuh terlalu dalam. Namun di sisi lain, lambatnya pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi global menandakan potensi volatilitas masih tinggi.

Dalam jangka menengah, banyak analis memperkirakan harga minyak Brent akan bergerak stabil di kisaran USD 63–67 per barel, dengan potensi koreksi jika pasokan kembali meningkat tajam dari negara-negara non-OPEC atau jika permintaan global melemah lebih jauh.

Kenaikan harga minyak dunia pada awal Oktober 2025 menjadi cerminan dinamika kompleks antara pasokan, kebijakan produsen, dan permintaan global. Dengan OPEC+ yang memilih langkah moderat dalam menaikkan produksi serta adanya gangguan di beberapa kilang besar, pasar energi tampak akan bergerak hati-hati dalam beberapa pekan mendatang.

Meski permintaan global masih belum pulih sepenuhnya, keputusan OPEC+ ini setidaknya memberikan dukungan psikologis bagi harga minyak untuk tetap berada di zona positif — sembari menunggu sinyal ekonomi global yang lebih jelas pada kuartal terakhir tah

Terkini

BP-AKR Percepat Ketersediaan BBM di Seluruh SPBU

Selasa, 07 Oktober 2025 | 15:39:46 WIB

Target Pendapatan Petrosea PTRO Capai Puncak Tahun 2026

Selasa, 07 Oktober 2025 | 15:39:44 WIB

Jadwal Cum Dividen UNTR dan UNIC Hari Ini 7 Oktober 2025

Selasa, 07 Oktober 2025 | 15:39:42 WIB

Astra Caplok MMLP dengan Nilai Investasi Tiga Triliun

Selasa, 07 Oktober 2025 | 15:39:41 WIB