Gattuso Minta Italia Fokus Jelang Laga Panas Kontra Israel
- Rabu, 08 Oktober 2025

JAKARTA - Menjelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026, suasana di sekitar tim nasional Italia tengah diwarnai ketegangan.
Pelatih Gennaro Gattuso menyoroti bahwa atmosfer pertandingan melawan Israel pekan depan bukanlah kondisi yang ideal untuk bertanding. Meski demikian, mantan gelandang AC Milan itu menegaskan pentingnya menjaga fokus dan profesionalitas di tengah situasi eksternal yang tidak menentu.
Gattuso menegaskan, para pemainnya tidak boleh terpengaruh oleh faktor di luar lapangan. Ia ingin anak asuhnya menatap dua laga penting ini dengan ketenangan dan determinasi tinggi. “Kami harus berkonsentrasi untuk tidak terbawa oleh hal-hal yang datang dari luar. Suasananya memang tidak bagus, tetapi kami harus fokus melakukan bagian kami,” ujarnya dalam konferensi pers.
Baca JugaJordi Alba Umumkan Pensiun, Akhiri Karier Gemilang di Inter Miami
Timnas Italia akan menjalani dua laga penting secara berurutan. Mereka terlebih dahulu dijadwalkan melawan Estonia di Tallinn pada Minggu, 12 Oktober 2025, sebelum menjamu Israel di Stadion Friuli, Udine, pada Rabu, 15 Oktober 2025 pekan depan. Pertandingan menghadapi Israel ini diyakini akan digelar dengan pengamanan ketat, di tengah meningkatnya ketegangan politik dan aksi demonstrasi di beberapa kota Italia terkait konflik di Timur Tengah.
Gattuso mengakui bahwa atmosfer di stadion nanti tidak akan sama seperti biasanya. Jumlah penonton pun dibatasi secara signifikan karena alasan keamanan. “Kami tahu tidak akan ada banyak penonton di Udine, dan saya memahami kekhawatiran itu,” ujar pelatih berusia 47 tahun itu. “Namun, kami tetap harus bermain, karena bila tidak, kami akan diberi kekalahan otomatis 0-3.”
Ketegangan di Tengah Konflik Global
Situasi politik dan keamanan di Italia memang sedang sensitif. Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah kota besar seperti Roma dan Milan menjadi lokasi demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk protes terhadap serangan Israel di Gaza. Pemerintah setempat pun menerapkan langkah-langkah pengamanan ekstra untuk mencegah potensi gangguan saat laga berlangsung.
Gattuso menyampaikan empatinya terhadap situasi kemanusiaan yang terjadi di Timur Tengah. “Melihat apa yang terjadi sungguh menyakitkan hati,” ucapnya. “Kami tahu akan ada sekitar 10.000 orang di luar stadion dan hanya 6.000 orang yang boleh berada di dalam.”
Pelatih berkarakter tegas ini memahami bahwa atmosfer seperti ini dapat memengaruhi fokus para pemain. Namun, menurutnya, tim nasional harus mampu mengatasi tekanan, baik dari dalam maupun luar lapangan. “Kami adalah representasi negara. Apa pun yang terjadi, kami harus menunjukkan profesionalitas dan rasa hormat terhadap kompetisi,” tegasnya.
Persaingan Ketat di Grup I
Secara klasemen, posisi Italia di Grup I terbilang cukup aman namun tetap rawan. Gli Azzurri saat ini menempati posisi kedua dengan koleksi sembilan poin, sejajar dengan Israel. Hanya saja, Italia masih memiliki satu pertandingan lebih sedikit dibandingkan Norwegia yang memimpin klasemen dengan 15 poin. Situasi ini membuat setiap laga tersisa menjadi sangat krusial bagi peluang Italia untuk lolos otomatis ke Piala Dunia.
Sejak dipercaya menangani tim nasional Italia, Gattuso mencatat dua kemenangan dari dua laga perdananya. Salah satunya adalah kemenangan dramatis 5-4 atas Israel di Hungaria pada September lalu. Dalam pertandingan tersebut, Sandro Tonali menjadi pahlawan lewat gol penentu di menit-menit akhir.
Namun, meski mencatat start sempurna, Gattuso menilai timnya masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Ia menilai konsistensi permainan dan organisasi pertahanan masih perlu diperbaiki. “Ada banyak hal yang harus kami perbaiki. Ini bukan hanya soal pertahanan, tetapi soal bagaimana mengenali bahaya di seluruh area lapangan,” ujarnya menambahkan.
Pelatih yang dikenal dengan gaya melatih keras dan penuh energi itu menilai timnya belum sepenuhnya stabil. “Kami sendiri yang memberi ruang bagi Israel untuk bangkit, dan kami cukup beruntung bisa membawa pulang kemenangan itu,” kata Gattuso. “Kami harus memperbaiki sikap kami, bukan sekadar sistem taktik.”
Fokus Membangun Mental Juara
Dalam beberapa sesi latihan terakhir, Gattuso menekankan pentingnya kedisiplinan dan semangat juang tinggi. Ia berharap mental juara yang dulu melekat pada tim Italia dapat kembali hidup di bawah asuhannya. Meski menghadapi situasi sulit, ia yakin timnya bisa tampil solid.
Sosok Gattuso dikenal tidak hanya karena kepiawaiannya di lapangan saat masih bermain, tetapi juga karena semangat pantang menyerah yang ia tularkan pada pemainnya. Gaya kepemimpinannya yang keras namun tegas diharapkan bisa membentuk karakter tim yang tangguh di bawah tekanan.
“Tidak ada pertandingan yang mudah di level internasional. Kami harus mempersiapkan diri secara mental dan fisik,” tutur Gattuso. “Saya tidak ingin pemain hanya berpikir soal kemenangan, tetapi juga tentang cara kami bermain dengan disiplin dan respek terhadap lawan.”
Ia juga menyoroti pentingnya peran pemain muda yang mulai mendapat kepercayaan di skuad Italia. Dengan kombinasi pemain senior dan talenta baru, Gattuso berharap bisa membangun fondasi kuat untuk jangka panjang.
Laga yang Sarat Tantangan
Pertandingan kontra Israel pekan depan bukan hanya ujian teknis bagi Gli Azzurri, melainkan juga ujian mental di tengah tekanan publik. Dengan situasi keamanan yang ketat dan dukungan suporter yang terbatas, laga ini menjadi momen penting bagi Italia untuk menunjukkan profesionalitas dan keteguhan sikap.
Meski atmosfer pertandingan diprediksi tegang, Gattuso menegaskan bahwa fokus utama tetap pada sepak bola. “Kami harus terus bekerja, terus belajar, dan menjaga konsentrasi penuh. Hanya itu cara untuk melewati situasi seperti ini,” ujarnya menutup konferensi pers.
Kini, publik Italia menantikan bagaimana Gli Azzurri tampil di dua laga penting tersebut. Dengan modal dua kemenangan beruntun, Gattuso berharap momentum positif tetap terjaga — meski badai tekanan di luar lapangan belum sepenuhnya reda.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
5 Resep Rendang Jengkol Santan Enak, Empuk, dan Tidak Bau
- 08 Oktober 2025
2.
Lele Bumbu Kuning Frozen: Resep dan Cara Membuatnya
- 08 Oktober 2025
3.
Tahapan dan Gejala Menopause yang Perlu Diketahui Perempuan
- 08 Oktober 2025
4.
Resep Bistik Ayam Sederhana, Enak, dan Mudah Dibuat di Rumah
- 08 Oktober 2025
5.
Rekomendasi Kuliner Sunda Rendah Kalori, Tetap Nikmat untuk Diet
- 08 Oktober 2025