Kemenkes Dorong Masyarakat Rutin Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

Kemenkes Dorong Masyarakat Rutin Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes Dorong Masyarakat Rutin Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak menunda pemeriksaan kesehatan rutin melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) setiap tahun.

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas ini secara konsisten. 

"Jangan lupa ini akan berlangsung terus setiap tahun. Jadi kalau tahun ini sudah diperiksa, tahun depan jangan bilang, 'oh tahun lalu sudah diperiksa'," ujarnya dalam konferensi pers bersama Badan Komunikasi Pemerintah di Jakarta.

Baca Juga

Program MBG Serap 600 Ribu Tenaga Kerja, Optimalkan Ekonomi Desa

Maria mengibaratkan pemeriksaan kesehatan seperti servis kendaraan yang harus dilakukan secara rutin untuk mencegah kerusakan parah. 

Dengan analogi tersebut, ia menekankan bahwa pemeriksaan berkala membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak awal sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat. "Nah ini diperiksa terus seperti kita servis mobil, servis motor supaya kita tahu ada masalah kecil dan kita perbaiki," kata Maria.

Sejak program diluncurkan pada Februari hingga 17 September 2025, tercatat sebanyak 29.864.651 peserta atau sekitar 29,8 juta orang telah mengikuti CKG di 38 provinsi. Maria menyebut jumlah pendaftar mencapai 32 juta orang, menandakan antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk memeriksakan kesehatan secara gratis. Pemeriksaan ini melibatkan 10.226 puskesmas dari total 10.286 puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia.

Data Kemenkes menunjukkan partisipasi perempuan lebih tinggi, mencapai 17.176.524 orang atau 57,5 persen, sedangkan peserta laki-laki berjumlah 12.688.214 orang atau 42,5 persen. Perbedaan ini menjadi perhatian Kemenkes untuk merancang strategi agar lebih banyak pria ikut serta dalam program kesehatan. Maria mengatakan pendekatan komunikasi yang lebih spesifik menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

Dalam upaya meningkatkan jumlah peserta, Kemenkes tengah mengembangkan strategi komunikasi menggunakan bahasa daerah. Hal ini bertujuan agar masyarakat dari berbagai wilayah lebih mudah memahami manfaat CKG dan terdorong untuk mengikuti program secara rutin. "Saat ini, mengajaknya masih umum, belum berupa pesan-pesan yang mungkin pakai bahasa daerah dan seterusnya. Jadi pendekatan-pendekatan khusus itu masih kita kembangkan," kata Maria.

Program CKG menjadi salah satu wujud perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat. Pemeriksaan yang dilakukan secara rutin memungkinkan deteksi penyakit sejak dini, sehingga biaya penanganan bisa lebih ringan dan risiko komplikasi dapat diminimalkan. Maria menekankan bahwa deteksi dini adalah strategi efektif dalam menjaga kualitas hidup masyarakat.

Kemenkes juga menekankan peran puskesmas sebagai ujung tombak pelaksanaan program. Dengan 10.226 puskesmas yang terlibat, masyarakat di daerah terpencil tetap dapat mengakses layanan kesehatan tanpa harus menempuh jarak jauh. Hal ini diharapkan meningkatkan pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia.

Selain itu, pemerintah berencana memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama generasi muda. Edukasi digital dan informasi berbasis komunitas diharapkan menjadi cara efektif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan rutin. Strategi ini diharapkan mampu mengatasi tantangan geografis dan kultural di Indonesia.

Partisipasi aktif masyarakat sangat menentukan keberhasilan program CKG. Dengan kesadaran yang tinggi, penyakit dapat dideteksi lebih cepat, dan langkah pencegahan dapat diterapkan secara tepat. Kemenkes terus mendorong seluruh lapisan masyarakat, baik pria maupun wanita, untuk memanfaatkan kesempatan ini demi kesehatan jangka panjang.

Melalui CKG, pemerintah menekankan pentingnya kolaborasi antara instansi kesehatan, puskesmas, dan masyarakat. Program ini tidak hanya membantu mendeteksi penyakit, tetapi juga memperkuat literasi kesehatan di tingkat komunitas. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka sendiri.

Maria menutup penjelasannya dengan ajakan agar masyarakat menjadikan pemeriksaan kesehatan rutin sebagai budaya tahunan. Hal ini diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi biaya kesehatan jangka panjang, dan menekan angka penyakit yang seharusnya bisa dicegah. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan dan akses program ini ke seluruh Indonesia.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Dito Ariotedjo Yakin Kemenpora Bakal Tumbuh Pesat di Era Erick Thohir

Dito Ariotedjo Yakin Kemenpora Bakal Tumbuh Pesat di Era Erick Thohir

Daftar 52 RUU 2025 di Prolegnas: Polri, Pemilu, Perampasan Aset

Daftar 52 RUU 2025 di Prolegnas: Polri, Pemilu, Perampasan Aset

BMKG Prediksi Cuaca Jakarta 19 September: Hujan Ringan Siang Hari

BMKG Prediksi Cuaca Jakarta 19 September: Hujan Ringan Siang Hari

Jadwal dan Harga Kapal Feri Lombok-Bali Jumat 19 September 2025

Jadwal dan Harga Kapal Feri Lombok-Bali Jumat 19 September 2025

Cara Cek Nama Penerima Bansos Rp600.000 Bulan September 2025

Cara Cek Nama Penerima Bansos Rp600.000 Bulan September 2025